Sabtu, 21 Desember 2013

CERPEN NDARU RETNO WARDANI



My First and Last Love

               Matahari baru saja menampakkan sinarnya. Suara kokok ayam berseru-seru seakan menjadi alarm bagi manusia. Dania masih asik di alam mimpinya sambil memeluk guling. Hari ini hari pertama dia MOS (masa orientasi siswa) di SMA Cendrawasih.
“Nia, bangun, nak. Kamu lupa, hari ini kan hari pertama kamu masuk SMA”. Suara mama membangunkan Nia.
“Haaaahh.. apa mah? Sekolah? Ya Allah, aduh mamah kok gak bangunin aku dari tadi sih. kalo telat bisa gawat”. Nia ngomel-ngomel sambil ganti baju. Dia hanya sempet cuci muka, boro-boro mandi gosok gigi aja nggak sempet.
ᴥᴥᴥᴥ
“Haahh..haahh..haahh.. ma..ma..maaf, kak, aku terlambat”. Suara Nia yang masih terengah-engah.
“Ck..ck..ck..”. Salah seorang pengampu MOS geleng-geleng kepala.
 “Kamu tau hari ini itu hari pertama kamu masuk di SMA ini, kenapa jam segini baru datang? Liat temen-temen kamu yang lain”. Menunjuk ke lapangan yang penuh dengan siswa-siswa baru yang sedang di jemur.
“Siapa nama kamu? Dan kenapa kamu nggak bawa papan nama kamu?”. Kakak pengampu itu semakin memarahi Nia
“A..aa..anu kak, ketinggalan di rumah”. Jawab Nia ketakutan.
“Baiklah, sebagai hukumannya, kamu lari keliling lapangan sepuluh kali. Cepaatt!!” Bentak pengampu.
“Ba..baik kak”. Nia segera berlari mengelilingi lapangan, baru enam keliling tiba-tiba Nia jatuh pingsan, karena nggak sempet sarapan tadi.
ᴥᴥᴥᴥ
            “Aku di mana? Aw.. kepala ku pusing banget”. Kata Nia saat siuman.
“Tenang, dek, kamu ada di UKS, kok. Tadi kamu pingsan saat di hukum kak Putra”. Kata seorang lelaki yang ada di UKS itu.
“Huuhh.. menyebalkan, baru juga hari pertama udah kayak gini”. gerutu Nia.
“Kak..kakak kok liatin aku sampe segitunya sih? Nama kakak siapa? Kakak ya yang udah nolongin aku?”
Lelaki itu tersadar dari lamunannya. “Ehh.eh.emm, apaa? Kamu tadi ngomong apa?” tanyanya kebingungan.
“Yeee si kakak, nama kakak siapa? Kakak yang udah nolongin aku?” Ulang Nia.
“Ohh. Hehehe namaku Ifan dek, he’em tadi aku yang nolongin kamu, ternyata kamu berat juga ya hehe, gimana masih pusing?.” Ledek Ifan tapi perhatian.
“Umm.. makasih ya kak, hehe maaf berat ya, eh kakak kok baik banget sih sama aku? Nggak kaya cowok judes tadi.” Nia masih kesal sama Putra.
“Iya, lah, masak liat orang pingsan di tengah lapangan nggak di tolongin? Kejem banget, eh.. nama kamu siapa? Dan kamu masuk kelas x apa?”
“Putri Dania Sukma Melati, panggil aja Nia kak, aku masuk di kelas x-c.” Jelas Nia sambil mengulurkan  tangan.
“Widih panjang banget? X-c ya? Ya udah yuk bareng masuk kelas. kebetulan aku yang ngampu kelas kamu.”
“Kok bisa kebetulan ya, kak?” Nia heran.
“Kebetulan gimana? Udah, ayo buruan,” ajak Ifan sambil menggandeng tangan Nia.
            Setibanya di kelas, Nia kaget cowok yang menghukumnya juga pengampu di kelasnya.
“Ya Allah, kenapa ada cowok itu juga sih?” batin Nia
“Besok-besok jangan telat lagi ya, adek manis. Silakan duduk”. Kata Putra.
“Ee..iya kak makasih.” kenapa jadi baik banget gitu Nia membatin dalam hati.
ᴥᴥᴥᴥ
            “Assalamu’alaikum, Nia pulang mah.” Nia langsung masuk ke kamar. “Wa’alaikumsallam, gimana nak, tadi sekolah barunya? Pasti seru ya?” Tanya mamah. “Uuhh.. seru apanya sih mah, Nia tadi telat dan dihukum sama kakak pengampu lari keliling lapangan sepuluh kali mah.” Jelas Nia panjang lebar.
“Yaahh, kamu juga sih, udah tau kalau MOS masih aja bangunnya siang banget, udah ganti baju, cuci muka sama tangan yuk makan dulu, mamah tunggu di bawah.” Kata mamah sambil meninggalkan kamar Nia.
“Iya mah.” Sahut Nia malas. Ia berbaring di alas sebuah bantal yang gelisah.
ᴥᴥᴥᴥ
“Mah..mah tadi dikelas Nia kakak pengampunya ganteng banget, tapi sayang mah, galaknya minta ampun, tapi ada kakak pengampu yang baik banget sama Nia namanya kak Ifan.”
“Waah, anak mamah ini, diam-diam naksir nih sama cowok.” Sindir mamah.
“Yeee apaan sih mah, Nia nggak mau pacaran dulu, Nia pengen fokus kepelajaran dulu.” Nia membela diri.
“Iya,iya, mamah percaya sama anak kesayangan mamah ini.”
Di sela-sela obrolan mereka, terdengar suara yang tak asing lagi dari luar.
“Assalamu’alaikum, papah pulang.” Suara papah dari depan.
“Wa’alaikumsallam.” Jawab Nia dan mamah bersamaan.
“Biar Nia yang bukain mah.” Bangkit dari meja makan menuju pintu.
“Eh  anak papah, gimana tadi sekolahnya?”
“Huuh nyebelin pah,  makan dulu yuk pah.” Ajak Nia.
ᴥᴥᴥᴥ

            Pagi itu mentari tampak enggan menampakkan kegagahannya. Embun pun enggan pergi dari dedaunan. Nia sudah ada di dalam kelas. Kali ini Nia kepagian, belum ada orang sama sekali di dalam kelas Nia. Tiba-tiba terdengar suara dua orang lelaki yang menghampiri kelas Nia dan ternyata...
“Eeh adek manis yang kemaren, nggak telat lagi dek?” Ledek salah seorang cowok yang ternyata pengampu kelas x-c yang  judes kemaren.
“Huuhh telat salah, nggak telat salah, apa sih maunya.” Nia berkata dalam hati. Hanya seuntai senyum manis yang terlihat di bibir Nia.
Alunan melodi yang kebanyakan siswa malas mendengarnya tlah berkumandang. MOS pun akan dimulai.
“Eh Lia kamu sebel nggak sih sama mereka? Judes banget.” Tanya Nia pada teman sebangkunya.
“Uumm gimana ya.. sebel juga sih Ia tapi.. udah lah biarin aja.”
“Jangan bilang kamu naksir sama salah satu dari mereka”. Ancam Nia.
“Hehehe ganteng tuh Ia. Rasanya tuh nggak pengen berpaling dari kak Putra.” Kata Lia genit.
“Apaan sih Li, kamu ini ya, mulai nagco deh, ganteng sih,tapi nah judesnya minta ampun, mendingan juga kak Ifannya”. Kata Nia sambil melihat ke arah kak Ifan.
ᴥᴥᴥᴥ
Masa-masa penyiksaan selama tiga hari itu tlah berakhir. Aku telah resmi jadi siswa SMA Cendrawasih. Aku seneng punya teman-teman baru dan ummm.. yang paling special aku deket sama senior ku, yap betul kak Ifan.
Awalnya perkenalan itu tak sengaja kami lakukan. Tiga hari saat MOS, kami saling mengenal satu sama lain. Saat buka bersama aku dan kak Ifan sudah lumayan akrab, banyak teman-temanku bilang kalo kami itu sangat cocok.
Tapi sayang kak Ifan udah ada yang punya.
Kak Ifan adalah cowok yang simple, sopan, dan berjiwa besar dia di sukai banyak teman-temannya.
            Selama tiga bulan kedekatan aku sama kak Ifan hanya sebatas teman dekat.    Karena kedekatan kami. Banyak teman-teman yang dukung kami berdua. Mereka ngiranya aku ada hubungan special sama dia.
Sebut aja Rina, ya Rina cewek asal Semarang ini lah yang telah mengisi hati kak Ifan selama dua tahun ini. Cukup lama memang untuk hubungan jarak jauh atau LDR          (Long Distance Relationship). Mengingat cerita cinta mereka berdua, aku kasian sama kak Ifan. Pengorbanan yang begitu besar pada Rina malah mendapat balasan yang pahit. Rina beberapa kali selingkuh dibelakang kak Ifan. Sungguh tragis, itulah yang membuat kak Ifan nyaman deket sama aku, dia mendapatkan apa yang tidak dia dapatkan dari Rina.
            Dua hari setelah ulang tahunku tiba-tiba Rina muncul dan meneror aku lewat sms. Dia menuduh aku merebut kak Ifan darinya. Sejak itu aku mulai menjauhi kak Ifan. Tetapi sangat sulit buat nglakuinnya, jujur aku sayang kak Ifan, aku cinta dan aku butuh kak Ifan di sampingku.
ᴥᴥᴥᴥ
            Enam bulan nggak terasa cepet banget. Begitu pula hubungan aku dengan kak Ifan. Akhirnya kita pacaran. Teman-teman bilang kalo hubungan kita akan langgeng. Amiin. Banyak persamaan yang ada dalam diri kita, banyak pula perbedaan. Saling melengkapi satu sama lain, jujur, dan terbuka itu kunci sebuah hubungan. Aku sama kak Ifan sering berantem. Tapi kita bisa mengatasinya dengan mengalah dan tidak egois.
Satu kata yang paling aku suka dari kak Ifan “REMIDI”
“R”elakan hatimu tuk kumiliki sepenuhnya dengan setulus hatiku.
“E”nyahkanlah rasa prasangkamu jika ku kan meninggalkan dirimu.
“M”impikan lah diriku bila kau rindukan aku.
“I”ngat selalu diriku dalam ingatan kisah cintamu.
“D”ekap bayangku
“I”tu akan cukup tuk membuatku selalu dan terus mencintaimu.
“Nia aku sayang kamu, just for you Nia.” Bisik kak Ifan.
“Aku juga sayang sama kak Ifan, sayang banget. You my first and last love, you my first and last boyfriend, just for you Ifan.”

Tamat !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar